Selama Hari Raya Idul Adha wilayah tersebut diguyuh hujan lebat. Dengan infrastruktur drainase yang tidak baik, membuat aliran air terhambat. Peristiwa itu bertambah runyam dengan tercampurnya darah dan limbah dari hewan kurban yang tidak di buang dengan baik. Di kawasan Shantinagar menjadi tempat yang cukup mendapatkan sorotan dari peristiwa langka itu. Terlihat orang-orang meski dihadapkan dengan banjir darah masih melakukan aktifitas sehari-hari.
“Itu membuat saya sulit berkata-kata. Saya merasa sedang berjalan melalui lingkungan pasca-apokaliptik. Jujur, saya takut. Itu gambar kekerasan massal yang tidak pernah dialami,” kata seniman lokal, Atish Saha, mengatakan kepada Guardian. Namun, warga lainnya mengatakan banjir hanya berlangsung beberapa jam dan air sekarang telah surut, dikutip dari Independent, Kamis (15/9).
Ed : Muttaqin/Republika